Sabtu, 18 Februari 2017

Kisah Panji Semirang


         (23/02/2017)Ada sebuah kerajaan bernama Jenggala, dengan putra mahkotanya bernama Raden Inu Kertapati. Dia berwajah rupawan, badannya tegap, dan sangat ramah kepada siapa saja, tanpa memandang status dan jabatannya. Dia sudah bertunangan dengan Dewi Candra Kirana, putri Kerajaan Kediri.

          Pada suatu hari, Raden Inu Kertapati pergi ke Kerajaan Kediri untuk menemui tunangannya. Rombongannya lengkap dengan perbekalan dan pengawal yang sudah siap siaga. Akan tetapi di tengah perjalanan, Raden Inu dan rombonganya dihentikan oleh gerombolan dari Kerajaan Asmarantaka yang dipimpin oleh Panji Semirang. Melihat ada orang yang menyuruhnya berhenti Raden Inu bersiap-siap seandainya harus bertempur. Akan tetapi gerombolan tersebut tidak berniat menyerang mereka. Mereka hanya meminta Raden Inu untuk bertemu dengan pemimpinnya, Panji Semirang.

          Raden Inupun bergegas menemui Panji Semirang tanpa ada rasa takut sedikitpun, ternyata saat tiba di sana Panji Semirang menyambut Raden Inu dengan sangat ramah tamah, sehingga Raden Inu bertanya, “Rupanya engkau tidak seperti yang selama ini diceritakan orang-orang, wahai Panji Semirang?”. Panji Semirangpun mengatakan bahwa selama ini dia hanya mengundang rombongan untuk bertemu dengannya, siapa yang tidak berkenan, maka mau tidak mau akan tetap dipaksa.

          Akhirnya Raden Inu melanjutkan perjalanannya, setelah menceritakan bahwa dia akan menuju Kerajaan Kediri, untuk menemui calon istrinya, Dewi Candra Kirana. Raden Inu baru pertama kali bertemu dengan Panji Semirang. Namun selama pertemuan tersebut dia merasa seperti sudah mengenalnya sebelumnya, sehingga langsung merasa akrab. Hanya saja Raden Inu tidak dapat mengingat kapan dan di mana dia mengenal Panji Semirang. Setelah merasa cukup berbincang-bincang dengan Panji Semirang, Raden Inu akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju Kediri.

          Saat tiba di Kediri, rombongan Raden Inu disambut dengan meriah. Bahkan selir Raja Kediri bernama Dewi Liku yang memiliki putri bernama Dewi Ajeng ikut menyambut kehadiran Raden Inu Kertapati. Hanya saja Raden Inu tidak melihat kehadiran Dewi Candra Kirana. Ketika Raden Inu menanyakan tentang keberadaan Dewi Candra Kirana, Dewi Ajeng mengatakan bahwa Dewi Candra Kirana menderita sakit ingatan dan sudah pergi lama dari kerajaan.

          Mendengar keterangan kepergian Dewi Candra Kirana, Raden Inu kaget sekali sehingga jatuh pingsan. Iapun segera dibawa masuk ke dalam istana. Memanfaatkan kesempatan ini, dan dengan tipu muslihatnya, akhirnya Dewi Liku berhasil membujuk Raja Kediri sehingga mau menikahkan Raden Inu Kertapati dengan Dewi Ajeng. Ketika menjelang acara pernikahan ini segala macam persiapan telah selesai dan Raja Kediri memerintahkan untuk membuat pesta yang sangat meriah.

          Rencana jahat Dewi Liku tidak berhasil. Tiba-tiba terjadi kebakaran yang sangat hebat kebakaran ini mengakibatkan seluruh persiapan pernikahan tersebut habis terbakar. Melihat kejadian tersebut, Raden Inu dan rombonganya berusaha pergi meninggalkan istana, dan setelah berada jauh dari istana, diapun tersadar dan teringat kembali dengan Dewi Candra Kirana, yang sangat mirip sekali dengan Panji Semirang. Dia berpikir bahwa bisa jadi Panji Semirang adalah Dewi Candra Kirana. Kemudian dia dan seluruh rombongannya menuju Kerajaan Asmarantaka, tempat Panji Semirang berada.

          Rupanya Panji Semirang sudah meninggalkan suadah meninggalkan Kerajaan tersebut. Tanpa putus asa, Raden Inu mencari keberadaan Panji Semirang hingga akhirnya tibalah mereka di Kerajaan Gegelang, yang rajanya masih kerabat dari Raja Jenggala. Di Kerajaan Gegelang ini Raden Inu disambut dengan gembira. Rupanya, Negeri Gegelang sedang menghadapi kesulitan, yaitu sedang diganggu oleh gerombolan perampok yang dipimpin oleh Lasan dan Setegal. Akhirnya, Raden Inu bersama-sama dengan pasukan Kerajaaan Gegeleng berhasil juga mengalahkan para perampok dan membunuh kedua pemimpinya.

          Pesta tujuh hari tujuh alam diadakan untuk menyambut kemenangan Raden Inu Kertapati dan pasukannya. Pada malam terakhir pesta tersebut Raja memanggil seorang ahli pantun, seorang pemuda bertubuh gemulai. Pantun yang dibawakannya berisi cerita perjalanan hidup Dewi Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati, hal yang membuat Raden Inu menjadi sangat penasaran sehingga akhirnya menyelediki siapa sebenarnya ahli pantun tersebut. Selidik punya selidik, ternyata ahli pantun tersebut adalah Panji Semirang alias Dewi Candra Kirana. Dewi Candra Kirana bercerita bahwa memang Dewi Liku yang membuatnya hilang ingatan hingga akhirnya keluar dari istana Daha. Dia disembuhkan oleh seorang pertapa yang memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit. Setelah semua misteri terungkap jelas, akhirnya Raden Inu Kertapati kembali ke Negeri Jenggala untuk melangsungkan pernikahan meriah, dan menjadi sepasang suami istri yang hidup berbahagia.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Saya

M. Taufiq Nur
MTs NEGERI PAGU Author
MTs NEGERI PAGU merupakan sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama Kab. Kediri, yang beralamatkan di Ds. Menang, Kec. Pagu, Kab. Kediri.